√ Pemuda Bangun, Desa Terbangun - Kabar Baru -->

Pemuda Bangun, Desa Terbangun

Pemuda Bangun, Desa Terbangun
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa peran serta pemuda dalam pembangunan suatu negara sangatlah tinggi. Negara Indonesia ini adalah negara yang ditemukan oleh para pemuda dan para pemuda jugalah yang harus mempertahankannya. Rekaman sejarah negara ini menyatakan pada tahun 1928 pemuda-pemuda dari seluruh nusantara berkumpul untuk mengikat rasa nasionalisme saat itu dengan menyatukan suatu ikrar yang kita kenal dengan sumpah pemuda. Bahkan peda tahuan 1945 para pemuda bertikai dengan golongan tua untuk mendesak agar negara Indonesia harus segera diproklamasikan kemerdekaannya yang kita kenal peristwia itu dengan peristiwa rengasdengklok. Pada tahun 1998 negara ini dipimpin oleh rezim Suharto yang dikenal dengan tangan besinya dan pada tahun yang sama pemuda-pemuda berkumpul bersatu dan Suharto pun dilengserkan.
Melalui rekam sejarah tesebut bisa diamati bagaiman pemuda zaman dulu bersatu demi mempertahankan negara tercinta ini. Lantas bagaiman dengna pemuda sekarang. Perbedaan zaman bisa dikatakan menjadi fakor yang sangat kompleks untuk melihat perbandingan pemuda dulu dan sekarang. Dizaaman sebra modern ini banyak sekali kemajuan zaman yang masuk ke Indonesia dan tidak sedikit mempengaruhi perilaku pemudanya.
“Berikan aku sepuluh pemuda niscahaya akan kuguncang dunia” itulah sedikit penggalan kalimat pidato dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang begitu melegenda. Bagaimana pemuda bisa mengguncang dunia? Inilah kehebatan pemuda, penuh semangat, idelalis, progresif, bahkan bisa menjadi pemberontak.
Satu pemuda saja, diri Soekarno sendiri, ia mampu mengguncang dunia. Ia bergerak, memberontak dan menantang segala pelawanan yang tidak memberikan keadilan bagi bangsa Indonesia. satu pemuda saja dapat membrikan perubahan, apalagi dengan sepuluh pemuda bahkan seluruh pemuda disebuah negara? Gegerlah dunia. Tentunya kita ingat dengan ungkapan bahwa “tidak perlu senjata untuk menghancurkan sebuah bangsa. Cukup hancurkan kehidupan para pemudanya maka hanculah bangsanya. Dari penggalan cerita Soekarno dan pidatonya tersebut diharapkan bisa kembali membakar semangat para pemuda untuk kembali bersatu membangun dan mempertahankan Indonesia dan tidak dilenakan oleh kemajuan zaman.
Pemuda menjadi kunci kemajuan suatu bangsa beserta genarasi-generasi berikutnya. Tentunya dalam meluncur menuju kemajuan suatu bangsa tidaklah ditempuh dengan cara yang instan,harus dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu dan ada tahapan-tahapan yang harus dilalui bahkan bisa menuai kegagalan. Dari kegagalan-kegalan itu lah yang akan dijadikan pondasi sebuah pengalaman dalam membagun negeri tercinta ini.
Begitu pula dalam membangun sebueh bangsa. Harus dimulai dari daerah lingkungan kecil sebagai acuan dan pengalaman untuk membangun bangsa yang besar. Tentunya dalam proses pembangunan tersebut ada tahapan yang perlu dilalui dan perlunya jenjang waktu yang tidak singkat. Dalam proses ini dibutuhkan upaya ketekunan dan kegigihan seluruh eleman masyarakat, termasuk elemen masyarakat yang  terkecil yakni desa.
Prinsipnya adalah untuk membangun bangsa, harus dimulai dari desa. Sebagaimana ditulis oleh Gunawa dan Ari (2016:1) dalam buku meraka yang berjudul Membangun Indonesia dari Desa; Pemberdayaan Desa sebagai Kunci Kesuksesan Pembangunan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara yang besar, kuat na hebat haruslah dimulai dari desa
Pembangunan desa merupakan pondasi dari pembanguann negara, tentunya dalam melakukan sebuah pembangunan diperlukan arsitek yang mempunyai ide-ide atau gagasan yang maju dalam merencanakan pembangunannya. Arsitek tersebut adalah pemuda-pemuda desa. Dalam hal ini pemuda-pemuda dan golongan tua mempunyai hubungan yang saling berkaitan yang dimana para pemuda secara tidak langsung diberikan manah unuk melanjutkan estafet kepengurusan dalam lingkungan kecil desa dan lingkungan besar yaitu negara.  Pendidikan menjadi salah satu perantara dalam membentuk karakter-karakter pemuda yang siap membangun desanya. Dalam mengenyam pendidikan inilah golongan tua memberikan ilmunya kepada pemuda-pemuda yan secara tidak langsung berdampak pada perubahan pola fikir untuk berkontribusi membangun desa.

Setelah selesai mengeyam pendidikan pemuda-pemuda tersebut pemuda tersebut memiliki kesempatan untuk membangun desa sebagai bekal sekaligus untuk menimba ilmu sebelum membangun sebuah bangsa. Sedikit kutipan dari Soekarno untuk mengakhiri tulisan hari ini dengan harapan bisa membakar semangat para pemuda untuk berjuang dan bersatu dalam melanjutkan estafet kepemimpinan pembangunan negeri ini “ Beri aku sepuluh pemuda niscahaya akan kuguncang dunia”

Get notifications from this blog