Membuka Portal Dunia
MEMBUKA PORTAL DUNIA
Oleh : Dira
Noprianto
Buku merupakan salah
satu sarana terbaik bagi pembelajaran dan pendidikan. Sebuah buku yang baik
selalu memberikan pengaruh yang bermanfaat ke dalam benak pembacanya. Ia akan
meninggikan jiwa dan pemikirannya. Ia juga akan memperbesar khazanah
pengetahuannya. Bisa dikatakan buku adalah portal untuk kita berpetualang ke
tempat lain lewat imajinasi kita melalui membaca buku.
Kebiasaan membaca buku
adalah cara memanfaatkan waktu luang yang paling baik. Ia dapat menjaga
seseorang tetap sibuk, ketika tiada hal lain yang dikerjakannya. Orang-orang
yang terbiasa membaca, bukan hanya akan dapat memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya, tetapi juga memelihara pemikirannya dari hal-hal yang merusak,
yang mungkin terjadi jika duduk melamun tak mengerjakan apapun. Amirul Mukminin
Ali mengatakan, “Seseorang yang (selalu) menyibukkan dirinya dengan buku-buku,
tidak akan pernah kehilangan ketenangan akalnya. Sebuah buku yang baik, bagi
seorang pembaca, adalah lebih baik ketimbang berkunjung ke taman terbaik dan
tempat terindah.
Banyak orang-orang
sukses dan kaya didunia mempunyai kebiasaan memaca buku seperti Warren Buffet,
Memiliki nama lengkap Warren Edward Buffett, merupakan salah satu orang terkaya
di dunia yang berasal dari Amerika Serikat. Salah satu hal yang mendukung
kesuksesannya adalah kebiasaan membaca. Sebanyak 80% waktunya di kantor
dihabiskannya dengan membaca laporan, sementara di rumah, Buffet membaca koran
dan buku-buku. Untuk mengawali hari, Warren Buffett gemar membaca berbagai
berita lokal dan nasional, serta setiap hari mampu membaca Wall Street
Journal, Financial Times, New York Times, USA Today, Omaha World-Herald dan American
Banker , dan semua itu dibacanya setiap pagi sebelum
beraktivitas. Mark Zuckerberg adalah penemu dan pembuat Facebook merupakan
milyarder termuda di dunia menurutnya membaca buku bisa membuat kamu mengetahui
hal baru di budaya dan agama yang berbeda.
Alat untuk mengukur
kemajuan dan peradaban sebuah bangsa adalah kualitas dan jumlah buku serta
jumlah orang yang terbiasa membacanya. Pendidikan formal seseorang bukanlah
kriteria untuk menentukan (tingkat) pengetahuan seseorang. Seorang yang
benar-benar berpengetahuan adalah yang selalu terlibat dalam kegiatan membaca
dan meneliti. Kita sangat tidak beruntung memiliki banyak individu yang
memiliki ijasah tingkat sekolah dan universitas, tetapi sangat sedikit sarjana
dan peneliti. Kebanyakan anak-anak, setelah menyelesaikan pendidikan formalnya,
menyingkirkan buku-buku dan sibuk dengan aktivitas lain. Pertumbuhan
pengetahuan orang-orang seperti ini menjadi mandek sejak saat itu. Keinginan
mereka mendapatkan pendidikan guna meraih pekerjaan telah tercapai. Mereka
merasa bahwa tidak diperlukan tambahan pengetahuan lebih lanjut. Sebenarnya,
pendidikan semestinya ditujukan untuk mencapai keunggulan dalam ranah
pengetahuan yang dipilih. Pendidikan adalah proses menerus dan berlanjut hingga
nafas terakhir.
Kebiasaan membaca
bukan hanya untuk waktu senggang. Tujuan utama membaca adalah memperoleh
pengetahuan, memahami isi buku, dan mengambil manfaat darinya. Tidak terlalu
penting, berapa jumlah buku yang dibaca anak-anak, tetapi yang terpenting
adalah bagaimana mereka membacanya. Apakah hanya membaca cepat dan sepintas
lalu saja? Sudahkah dia membaca buku itu dengan penuh perhatian dan memahami
isinya?
Apabila kita banyak membaca kita akan melihat
dunia dari posisi yang lebih tinggi, ibarat melihat pemandangan dari atas bukit
karena dengan membaca buku dunia ada didalam genggamanmu.
Get notifications from this blog