Sejarah Kota Pontianak
Pontianak adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini dikenal sebagai kota Khatulistiwa karena terletak tepat di garis khatulistiwa dan merupakan satu-satunya kota Indonesia yang meliki karateristik ini.
Kota Pontianak merupakan kota terbesar di Kalimantan Barat dengan populasi sekitar 600.000 orang dan merupakan ibu kota dari provinsi kalimantan barat.
Sejarah awal Kota Pontianak dimulai abad ke-18, ketika seorang raja dari kesultanan Mempawah bernama Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie mendirikan sebuah kota kecil di tepi sungai kapuas.
Ia memberikan nama kota tesebut dengan nama Pontianak yan berasal dari bahasa melayu, yaitu "Pontianak" yang artinya "anak dari orang mati". Nama ini dipilih karena lokasi kota tersebut diangap sebagai tempat dimana roh-roh oran yang telah meninggall dunia berkumpul.
Kota Pontianak kemudian berkembang sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan penting di Kalimantan Barat, terutama setelah Belanda mendirikan kantor perdagangan di Kota Pontianak ppada tahun 771.
Selama masa kolonial, belanda menganggap Pontianaksebagai kota strategis karena letaknya yang strategis di sepanjang sungaii kapuas, yang merupakan alur perdagangan utama di Kalimantan Barat. Belanda kemudian membangun infrastruktur penting seperti pelabuhan, jalan raya, dan tel kereta api yang menghubungkan Pontianak dengan kota-kota penting lainnya di Kalimantan Barat.
setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Pontianak menjadi bagian dari Republik Indonesia dan terus berkembang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi di Kalimantan Barat.
Pada tahun 1957, Kota Pontianak secara resmi dinyatakan sebagai ibu kota dari Provinsi Kalimantan Barat. Selama pperiode Orde Baru, pemerintah Indonesia melakukan pembangun infrastruktur yang signifikan di Pontianak, termasuk membangun jalan tol, pelabuhan, dan bandara yang modern.
Saat ini Kota Pontianak terus berkembang sebagai kota metropolitan yang modern dan memilki potensi ekonomi yangg besar di bidang perdagangan, pariwisata dan industri.
Kota Pontianak juga dikenal dengan berbagai destinasi wisata seperti Tugu Khatulistiwa, Masjid Raya Mujahdin dan Pasar Sentral Pontianak yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Kalimantan Barat.
Pontianak juga dikenal dengan kota kuliner, Kuliner Kota Pontianak adalah kombinasi dari masakan Melayu, Tionghoa dan Suku Dayak sehingga menghasilkan cita rasa yang berbedan dan unik.
Berikut ini adalah beberapa makanan Khas Pontianak yang harus dicoba ketika ketika berkunjung ke kota ini :
1. Sate Kelapa
Sate kelapa adalah makanan khas Pontianak yang terbuat dari daging sapi atau ayam yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk dengan bumbu. Sate kemudian dibakar diatas arang dan disajikan dengan bumbu kacang yang gurih dan manis, serta potongan kelapa muda yang memberikan rasa segar pada sate.
2. Soto Betawi
Soto betawi adalah sup khas Betawi yang dikenal di seluruh Inndonesia, tapi versi Pontianak memiliki versi yang khas. Soto Betawi Pontianak terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam kuah santan yang kaya dan disaiikan dengan irisan tomat, kentang dan daun bawang. Sup ini biasanya disajikan dengan emping sebagai makanan pelankap.
3. Bubur Pedas
Bubur pedas adalah makanan khas Pontianak yang berbeda dari bubur biasanya. Bubur pedas berbahan pakis yang ada dihutan atau bisa juga dengan sayur seperti jagung wortel yang dimasak dengan ketan.
5. Kue Apam Balik
Kue Apam Balik adalah makanan ringan khas Pontianak yang terbuat dari adonan tepung beras, telur, gula dan santan yang kkemudian dimasak diatas penggorenan datar.. Isiannya bisa beragam, seperti kacang hijau, keju dan cokelat. Kue Apam Balik biasanya disajikan sebagai makanan ringan atau sebagai camilan.
6. Es Kacang Merah
Es Kacang Merah adalah minuman khas Pontianak yang terbuat dari campuran kacan merah, nata de coco, jelly, es serut, susu kental manis dan sirup. Minuman ini sangat menyegarkan dan cocok diminum pada saat cuaca panas.